NOT KNOWN FACTUAL STATEMENTS ABOUT KONTOL BAPAK KAU ANJING

Not known Factual Statements About kontol bapak kau anjing

Not known Factual Statements About kontol bapak kau anjing

Blog Article

Lagi dan lagi mataku mulai melotot terbelalak tak berdaya. air liur kupun kembali menetes kebawah lantai kamar mandi.

Mas Hasan sekarang menghadap ke arahku. Peluh mengalir dari dahinya dan menetes ke bawah. Mengalir ke dadanya yang montok ke perutnya yang kotak kotak. Kulitnya mengkilap, begitupun kulitku.

Setelah beberapa saat dalam posisi itu, ia akhirnya melepaskan kembali kaus singletnya hingga ia hanya memakai celana jeansnya saja dengan kontolnya yang keluar dari retsletingnya.

Semakin lama. gerakan Kontolnya semakin kencang bergerak maju dan mundur didalam mulutku. Dan setelah gerakannya bertambah kencang dan cepat. terdengar juga suara desahan dari ayah tiriku penuh kenikmatan.

Aku masih saja diam dan tak percaya apa yang baru saja aku alami. belum sempat berkata apa-apa. ayah tiriku pun kembali berbisik ketelingaku.

Dia pun terus mendesah hebat. kali ini sepertinya ia akan berada dipuncaknya terdengar dari suara desahannya. sepertinya ayah tiriku sebentar lagi akan mengeluarkan Sperma dari K*ntol besarnya.

Ia mendesah dengan bersuara kencang. menyuruhku agar bertahan sebentar lagi. bahwa sebentar lagi dia akan Croot katanya.

Aku berangkat berdua bersama supirku. Meskipun umurnya mungkin sudah menginjak usia 40an, ia terlihat masih gagah. Dadanya yang tegap dan lengannya yang kekar tidak menunjukkan bahwa ia sudah berusia 40an.

Terik matahari yang panas menyengat membuatnya melepaskan kaus singletnya hingga terlihatlah otot yang seksi itu, membuatku ingin menikmati tubuhnya, ketiaknya yang dipenuhi dengan bulu-bulu semakin membuatku terangsang.

"Akhhh ahhh ahh ahhh." Desahan mas Galang cukup keras. Tapi siapa yang akan mendengarnya di gubuk tengah sawah luas tempat kami bersenggamam sekarang.

Tanpa berpikir lebih lama lagi, aku membuka retsletingnya dan mengarahkan kontolnya keluar, kontolnya yang sudah setengah ngaceng itu terlihat sangat besar, ku usap-usap beberapa saat dengan ludahku, kemudian kontol itu ngaceng tegak sempurna.

Ku lirik badan Lik Uung, dadanya yang bidang dengan pentil yang besar seperti kacang yang menantang untuk di gigit. Aku kewalahan dengan pemandangan yang ditawarkan.

Cerita Dewasa Mertua Ngentot Ciumannya bertubi tubi, jilatannya menjalar kemana mana sampai dadaku, leherku basah oleh ludahnya. Mertuaku yg sdh tua seperti mendapat durian runtuh bisa menggagahiku malam ini, diluar dugaannya pastinya. Mungkin selama ini aku orang yg selalu hadir dalam bayangannya ketika dia beronani, kini benar2 nyata dalam kekuasaannya bukan bayangan, bukan mimpi, makanya sampai dia terus menerus bergerak bergerilya menikmatiku.

Pak Kasman : Ini namanya read more kontol dek Dina,, bukan peniss… hehehehe Dina : Iyaa pak,, kontol kalian besar – besar… Pak Marno : Ayo dek dikocokin ehheheheh (pinta pak Marno kepada ku) digenggam aja dulu dek… (sambil tangannya mengangkat tangan kanan ku untuk menggengam kontolnya dan dengan lembut mulai memaju mundurkan genggaman tangan ku di batang kontolnya yang membuat pak Marno sedikit melenguh) aahhhhhh .. ooouughhhh…. Tangan dek Dina halus dan lembut… oouughhhhh aahhhhh ahhhh aoouughhhhh (desah dari pak Marno saat menikmati kocokan tangan ku.. sementara pak Urip yang tak mau kalah pun juga melakukan hal yang sama dengan membimbing tangan kiri ku ke batang kontolnya untuk mendapatkan assistance yang sama dengan apa yang dirasakan oleh pak Marno) Pak Urip : Beeeneerrrr No aaahhhh ooughhhh aahhhh nikmati kali rasanya dikocokin tangan yang halus (desah dan rancauan dari pak Urip) Pak Kasman : Kok bapak gak di kocokin juga dek hehehehhehe (sambil tangannya mengocok kontolnya sendiri dihadapan wajah ku, memang aku akui dari ketiga penis yang ada dihadapan ku. Penis pak Kasman lah yang paling panjang dan besar yang membuat ku tidak berpaling saat pak Kasman memainkan penisnya dihadapan ku) Dina : Tangan Dina cuma dua pak,, gantian yaa pak.. (jawab ku atas pertanyaan dari pak Kasman) Pak Kasman : Yaahhh (sambil mendekat, kini ujung penisnya sudah pas dihadapan wajah ku.. dengan sedikit nakal pak Kasman pun memberanikan diri menggosokkan kepala penisnya di bibir ku yang lansung aku tolak) Dina : Jangan pak,, kan tadi Cuma kocokin ajaa… (gumam ku dengan wajah melas) Pak Kasman yang tidak pantang menyerah pun terus dengan nakalnya tetap saja menggosokan kepala penisnya diwajah ku yang membuat ku kehilangan konsentrasi saat mengocok kontol pak Marno dan pak Urip. Dina : Jangan pak… (ucap ku kembali dengan memelas yang tidak dihiraukan oleh pak Kasman yang terus saja menggesekan kepala penisnya diwajah ku dan bibir ku yang seakan – akan ingin merasakan hangatnya mulut ku) Segala usaha dan paksaan yang dilakukan oleh pak Kasman akhirnya membuat ku menyerah dan membuka mulut ku untuk memberikan ruang masuknya penis panjang dan besar milik pak Kasman kedalam mulut ku.. Pak Kasman : Aaahhhhhhh…… hangatnya mulut mu dek Dina.. kalau gini kontol bapak bakalan betah sepertnya… (dengan lembut kini pak Kasman pun mulai memaju mundurkan penisnya didalam rongga mulutku) aahhh… ooughhhhh… (desahan pak Kasman saat menikmati hangat mulut ku) Genjotan penis pak Kasman mulai memancing birahi ku dengan semakin cepatnya kocokan tangan ku di penis pak Marno dan pak Urip.

Bapak Marno yang berusia sixty two Tahun, seorang perjaka tua dengan perawakan tinggi, hitam berotot dengan kumis lebat serta berambut panjang seperti seorang preman namun berperilaku baik terhadap keluarga ku.

Report this page